
Apa Itu IAM? Pengertian dan Fungsi Multi Factor Authentication
September 12, 2025Apa Itu Governance, Risk, and Compliance (GRC)?
Pernahkah Anda bertanya bagaimana perusahaan tetap berjalan stabil di tengah risiko, regulasi ketat, dan tantangan bisnis? Jawabannya adalah Governance, Risk, and Compliance (GRC).
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap apa itu GRC, mengapa penting, dan bagaimana perusahaan dapat mengimplementasikannya dengan efektif.
Governance, Risk, and Compliance (GRC) dalam Bisnis Modern
Governance (Tata Kelola)
Tata kelola adalah sistem yang mengatur arah dan kontrol perusahaan. Dengan tata kelola yang baik, keputusan menjadi transparan, konflik kepentingan bisa dicegah, akuntabilitas meningkat, dan etika bisnis terjaga.
Risk Management (Manajemen Risiko)
Manajemen risiko membantu perusahaan mengenali, menganalisis, dan mengatasi ancaman. Selain itu, bentuk risiko yang umum meliputi keuangan, hukum, operasional, keamanan siber, dan reputasi.
Compliance (Kepatuhan)
Kepatuhan berarti mengikuti hukum dan standar industri. Misalnya, regulasi perlindungan data (PDP/GDPR), aturan anti pencucian uang, serta standar akuntansi. Dengan patuh, perusahaan terhindar dari sanksi dan menjaga kepercayaan.
Mengapa Governance, Risk, and Compliance Penting?
- Mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik, karena risiko dan regulasi sudah diperhitungkan.
- Meningkatkan efisiensi, dengan mengurangi duplikasi kerja dan biaya.
- Membangun kepercayaan publik dan investor, berkat transparansi dan integritas.
- Menjamin keberlanjutan bisnis, terutama dalam menghadapi era digital yang penuh ketidakpastian.
Tingkat Kematangan (Maturity Level) Implementasi GRC
Organisasi biasanya melalui beberapa tahap dalam implementasi GRC:
- Ad Hoc – belum terstruktur.
- Preliminary – mulai sadar risiko, tapi belum terintegrasi.
- Defined – ada kerangka dasar GRC.
- Integrated – koordinasi antar fungsi berjalan.
- Optimized – GRC menyatu dengan strategi bisnis.
-
Integrasi data: informasi tersebar di berbagai departemen membuat analisis risiko dan kepatuhan kurang menyeluruh.
-
Budaya organisasi: resistensi karyawan dan manajemen terhadap perubahan proses kerja sering menghambat adopsi.
-
Regulasi dinamis: aturan yang terus berkembang memaksa perusahaan untuk cepat menyesuaikan kebijakan internal.
-
Kurangnya dukungan manajemen juga menjadi hambatan besar. Tanpa komitmen dari level strategis, program GRC biasanya berhenti di tingkat operasional, sehingga tidak memberi dampak nyata.
Strategi Sukses Menerapkan Governance, Risk and Compliance (GRC)
Untuk berhasil, perusahaan perlu:
- Menetapkan tujuan GRC yang jelas,
- Mendapat dukungan penuh dari top management,
- Menggunakan teknologi (software GRC, audit digital),
- Memberikan edukasi risiko dan kepatuhan,
- Melakukan evaluasi secara berkala.
Ingin tahu bagaimana cara memulai implementasi GRC di perusahaan Anda?
Kunjungi laman Adaptist untuk informasi lebih lanjut tentang solusi GRC https://adaptistconsulting.com/
Kesimpulan
GRC adalah sistem yang menyatukan tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan. Dengan demikian, perusahaan dapat tumbuh lebih kuat, dipercaya, dan kompetitif di pasar global.
Untuk pemahaman lebih mendalam, Anda dapat membaca penjelasan resmi mengenai Governance, Risk, and Compliance (GRC) di https://aws.amazon.com/id/what-is/grc/