
GRC vs ESG: Apakah Sama atau Berbeda?
September 15, 2025
Tren Manajemen Tiket Omnichannel 2025: AI & Automasi
September 16, 2025IAM Biometrik Indonesia: Keamanan Tinggi vs Tantangan Privasi
IAM biometrik Indonesia semakin jadi sorotan karena kemajuan teknologi serta kebutuhan verifikasi identitas digital. Identity and Access Management (IAM) yang menggunakan data biometrik seperti sidik jari atau pengenalan wajah dianggap mampu memberikan lapisan keamanan ekstra. Namun demikian, penggunaannya juga memunculkan kekhawatiran baru terkait privasi, regulasi, dan potensi penyalahgunaan data pribadi.
Apa Itu IAM dan Biometrik?
Identity and Access Management (IAM) adalah sistem pengelolaan identitas digital serta kontrol akses ke aplikasi dan data perusahaan.
Biometrik dalam konteks IAM berarti penggunaan karakteristik biologis atau perilaku seseorang—misalnya sidik jari, wajah, atau suara—untuk proses autentikasi dan verifikasi.
Dengan menggabungkan IAM dan biometrik, organisasi dapat mengurangi risiko password yang sering terlupa, dicuri, atau diretas. Selain itu, proses login maupun onboarding digital juga menjadi lebih cepat.
Keamanan Biometrik di Indonesia: Manfaat Utama
1. Peningkatan Keamanan Autentikasi
Biometrik jauh lebih sulit dipalsukan jika sistem sudah dilengkapi liveness detection serta validasi backend dengan identitas resmi. Sebagai contoh, digital onboarding di sektor perbankan menggunakan biometrik pelanggan yang terhubung dengan data eKTP (Asliri).
2. Efisiensi dan Pengalaman Pengguna
Proses verifikasi biometrik membuat pengalaman pengguna lebih cepat. Platform identitas digital seperti Vida memungkinkan onboarding akun online tanpa harus membawa identitas fisik atau datang ke cabang.
3. Kepatuhan dengan Regulasi Perlindungan Data
Indonesia telah memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU No. 27/2022) yang mengatur penggunaan data pribadi, termasuk biometrik sebagai data sensitif (DLA Piper).
Selain itu, biometrik juga diwajibkan dalam registrasi e-SIM yang disinkronkan dengan database Dukcapil demi keamanan nasional (ID Tech Wire).
Privasi dan Tantangan Penggunaan Biometrik
Risiko Kebocoran Data
Data biometrik bersifat unik dan permanen. Bila bocor, dampaknya bisa sangat berat, berbeda dengan password yang bisa diganti (Heimdal Security).
Regulasi dan Kepastian Hukum
Walaupun ada UU PDP, implementasinya masih butuh mekanisme kontrol yang jelas, termasuk audit dan sanksi. Oleh karena itu, publik menuntut transparansi lebih besar (Biometric Update).
Persetujuan dan Kontrol Pengguna
Pengguna harus diberi pilihan serta informasi rinci tentang cara data biometrik digunakan, siapa yang dapat mengaksesnya, dan berapa lama data disimpan.
Tantangan Teknis
Sistem biometrik masih bisa menghasilkan false positives atau false negatives. Karena itu, pengujian dan kalibrasi penting agar tingkat akurasi meningkat (World Bank ID4D).
Baca Juga :
Regulasi & Kebijakan yang Relevan
-
UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP Law): data biometrik dikategorikan sebagai data sensitif. dlapiperdataprotection.com
-
UU ITE dan regulasi sistem elektronik (termasuk regulasi “PsrE”) yang mengatur digital ID dan verifikasi digital di pelayanan pemerintah atau privat. biometricupdate.com
-
Kebijakan e-SIM terbaru yang mengharuskan registrasi e-SIM menggunakan biometrik dan sinkronisasi dengan database Dukcapil sebagai bagian dari keamanan nasional. ID Tech
Tips Aman dan Praktis Menggunakan IAM Biometrik
- Terapkan mekanisme opt-in: pengguna wajib menyetujui secara jelas.
- Gunakan teknologi liveness detection dan enkripsi data.
- Simpan data biometrik di server aman dengan audit berkala.
- Pastikan transparansi mengenai penggunaan, akses, dan periode penyimpanan.
- Gunakan biometrik sebagai faktor tambahan dalam MFA agar lebih aman.
- Kesimpulan
IAM biometrik Indonesia menawarkan keamanan tinggi, efisiensi, dan kemudahan digital onboarding. Namun demikian, isu privasi, regulasi, dan keamanan penyimpanan data tetap harus menjadi perhatian utama.
Dengan hadirnya UU PDP, kebijakan e-SIM biometrik, dan inisiatif identitas digital lainnya, Indonesia sedang bergerak menuju pemanfaatan biometrik yang lebih aman. Perusahaan yang ingin mengadopsinya perlu memastikan kepatuhan regulasi, perlindungan data sensitif, dan menjaga kepercayaan pengguna.