
Chatbot dan Ticketing System Tingkatkan Produktivitas
September 29, 2025
Service Level Agreement untuk Layanan Konsisten
September 29, 2025Third-Party Risk Management: Mengurangi Risiko Vendor di Era Digital
Latar Belakang: Risiko Vendor di Era Digital
Dalam era digital, perusahaan semakin bergantung pada vendor pihak ketiga. Tanpa third-party risk management, ketergantungan ini berisiko membuka celah keamanan dan pelanggaran regulasi.
Jika vendor tidak memiliki standar keamanan yang kuat, perusahaan bisa terkena dampaknya: kebocoran data, serangan siber, bahkan pelanggaran hukum. Oleh karena itu, perusahaan perlu menerapkan third-party risk management sebagai bagian integral dari tata kelola keamanan.
Apa Itu Third-Party Risk Management?
Third-Party Risk Management (TPRM) adalah kerangka kerja yang membantu perusahaan mengidentifikasi, menilai, dan memantau risiko dari pihak ketiga, seperti vendor, pemasok, atau mitra bisnis.
Menurut definisi Vendor Risk Management, proses ini melibatkan evaluasi kontrak, kepatuhan regulasi, serta praktik keamanan vendor.
Dengan kata lain, TPRM bertujuan memastikan bahwa setiap mitra bisnis yang terhubung ke sistem perusahaan tidak menimbulkan risiko berlebihan.
Pentingnya Pengelolaan Risiko Vendor
Ada beberapa alasan mengapa third-party risk management sangat relevan di era digital:
-
Keamanan Data: Vendor yang lalai bisa menjadi pintu masuk serangan siber.
-
Kepatuhan Regulasi: Regulasi global seperti GDPR dan UU PDP 2022 mewajibkan perusahaan menjaga keamanan data pelanggan, termasuk saat dikelola vendor.
-
Reputasi Bisnis: Insiden dari vendor bisa merusak kepercayaan pelanggan pada perusahaan utama.
-
Kontinuitas Operasional: Vendor yang gagal memenuhi SLA dapat mengganggu layanan inti perusahaan.
Adaptist Consulting melalui produk Adaptist Privee menyediakan solusi third-party risk management yang dirancang khusus untuk perusahaan di Indonesia.
Strategi Efektif Mengurangi Risiko Pihak Ketiga
Agar berjalan efektif, perusahaan dapat menempuh langkah berikut:
-
Identifikasi Vendor Kritis: Tentukan vendor yang memiliki akses ke data sensitif atau sistem penting.
-
Penilaian Risiko Awal: Lakukan evaluasi keamanan sebelum kontrak dimulai.
-
Audit & Monitoring Berkala: Pantau kepatuhan vendor terhadap standar keamanan dan SLA.
-
Klasifikasi Risiko: Bedakan level risiko berdasarkan jenis layanan dan data yang diakses.
-
Rencana Kontingensi: Siapkan mitigasi bila vendor mengalami kegagalan layanan.
Untuk wawasan tambahan, baca juga artikel Mengapa Sistem GRC Penting untuk Mematuhi UU PDP.
Tantangan dalam Manajemen Risiko Vendor
Walaupun penting, penerapan third-party risk management masih menghadapi kendala:
-
Keterbatasan Visibilitas: Tidak semua vendor transparan soal sistem keamanan mereka.
-
Kompleksitas Jaringan Vendor: Perusahaan besar bisa bekerja dengan ratusan vendor sekaligus.
-
Biaya Implementasi: Evaluasi risiko vendor memerlukan waktu dan sumber daya.
-
Kesadaran Internal: Tidak semua divisi memahami pentingnya manajemen risiko pihak ketiga.
Kesimpulan: Third-Party Risk Management sebagai Fondasi Keamanan
Third-party risk management adalah langkah strategis untuk mengurangi risiko vendor sekaligus melindungi perusahaan dari ancaman eksternal. Dengan kerangka kerja ini, organisasi dapat menjaga kepatuhan regulasi, meningkatkan kepercayaan pelanggan, dan memastikan operasional tetap stabil.
Adaptist Privee hadir sebagai solusi GRC terintegrasi yang membantu perusahaan di Indonesia mengelola risiko vendor dengan lebih aman, transparan, dan efisien.