
Customer Journey: Pengertian, Proses, dan Contoh
September 15, 2025
MFA vs 2FA: Perbedaan, Contoh, dan Mana yang Lebih Aman
September 15, 2025Apa Itu MFA (Multifactor Authentication)

Pengertian MFA
Apa itu MFA? seringkali menjadi pertanyaan bagi kalangan profesional IT maupun pengguna awam yang mulai mneyadari pentingnya keamanan digital. MFA (Multifactor Authentication)adalah metode keamanan yang mengharuskan pengguna melewati lebih dari satu verifikasi identitas sebelum mendapatkan akses ke sistem atau aplikasi. Jadi, tidak hanya bergantung pada password saja, tetapi juga bisa menambahkan kode OTP, sidik jari, atau perangkat fisik sebagai lapisan keamanan ekstra. Dengan cara ini, meskipun password bocor akibat serangan phishing, penyerang tetap tidak bisa mengakses akun tanpa faktor tambahan lain.
Perbedaan MFA dan 2FA
Banyak orang mengira MFA dan 2FA sama. Secara konsep memang kedua hal tersebut untuk melapisi keamanan diatas password. Tetapi, ada perbedaan teknis yang perlu dipahami.
MFA → Sistem autentikasi yang menggunakan dua atau lebih faktor sekaligus, kegunaannya adalah untuk menambah lapisan keamanan tambahan (seperti PIN, sidik jari, pengenalan wajah, atau notifikasi push).
2FA → Autentikasi yang hanya menggunakan 2 faktor verifikasi. Umumnya seperti password dan kode OTP yang dikirimkan melalui SMS, email, atau aplikasi autentikator.
Meski begitu, banyak organisasi lebih memilih menggunakan MFA dibanding dengan 2FA sebagai standar keamanan akun. Semakin banyak faktor yang digunakan, maka semakin kecil pula peluang akun bisa diambil alih.
Kenapa MFA Penting?
Digitalisasi bisnis saat ini terus meningkat dengan adanya aplikasi berbasis cloud, saat ini. Penjahat siber sudah banyak menggunakan teknik seperti phishing, credential stuffing, social engineering, atau brute-force untuk mendapatkan akses akun. Tanpa lapisan keamanan tambahan, satu password yang bocor bisa membuka pintu ke seluruh sistem.
Beberapa kasus berikut menunjukkan bagaimana lemahnya penerapan MFA membuka celah besar bagi serangan siber.
- Mars Hydro pada bulan Februari 2025 mengalami kebocoran data yang menyebabkan sekitar 2,7 miliar catatan terekspos. Data yang rentan ini menyebabkan jutaan gadget berpotensi di-hack, termasuk pengambilalihan kontrol perangkat hingga pemantauan aktifitas pengguna. Meskipun basis data sudah dilindungi, peristiwa ini menekankan betapa pentingnya perlindungan sistem dan transparansi perusahaan untuk mempertahankan kepercayaan dari konsumen.
- Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada tahun 2024. Kebocoran data ini menyebabkan dampak luas, bukan hanya dalam aspek teknis tetapi juga pada aspek ekonomi dan kepercayaan publik. Data sensitif yang bocor seperti identitas hingga informasi finansial berpotensi disalahgunakan untuk penipuan, pencurian identitas, dan pemerasan. Kasus ini memperlihatkan pentingnya penambahan keamanan dan ketahanan akses sistem digital.
MFA bisa menjadi pelindung saat password bocor. Tanpa adanya MFA, sistem akan sangat mudah diakses secara ilegal yang dapat menyebabkan kerugian bagi bisnis, pencurian identitas, hingga merusak reputasi.
Cara Kerja MFA
Untuk mengetahaui Apa itu MFA secara mudah, kita perlu melihat bagaimana sistem ini bekerja. Sistem akan meminta pengguna untuk melakukan beberapa tahapan verifikasi untuk memastikan bahwa identitas pengguna sudah valid sebelum mengizinkan akses. Berikut gambaran alurnya:
1. Login Menggunakan Username & Password
2. Verifikasi Faktor kedua
Setelah password yang dimasukkan benar, sistem akan meminta verifikasi tambahan, berupa:
- Kode OTP yang dikirimkan melalui SMS, Email, maupun Aplikasi authentikasi lain
- Notifikasi Push ke perangkat terdaftar
- Kode dari perangkat hardware
3. Verifikasi Faktor ketiga
Untuk meningkatkan level keamanan, sistem bisa meminta faktor lain seperti PIN, sidik jari, pengenalan wajah, atau pengenalan suara.
4. Akses Diberikan
Setelah semua faktor diverifikasi, hak akses akan diberikan. Jika salah satu tidak berhasil atau tidak dilakukan sama sekali, maka hak akses akan ditolak.
Manfaat MFA untuk Bisnis
Penggunaan MFA memberikan banyak keuntungan terutama dalam dunia keamanan digital yang semakin rumit., diantaranya yaitu:
Melindungi data sensitif, MFA membantu mengurangi kemungkinan akses yang tidak sah, meskipun kata sandi telah terungkap.
Mengurangi risiko serangan siber, termasuk teknik seperti phishing, serangan brute force, dan pengisian kredensial karena diperlukan lebih dari satu elemen untuk masuk.
Membantu kepatuhan regulasi, beragam standar perlindungan keamanan seperti ISO 27001, PCI-DSS, dan GDPR mendorong atau mengharuskan penggunaan MFA untuk sistem yang mengelola informasi sensitif.
Meningkatkan kepercayaan pelanggan, saat konsumen menyadari bahwa sistem organisasi menggunakan MFA, kepercayaan mereka terhadap perlindungan data mereka meningkat secara signifikan.
- Mengurangi dampak kebocoran pada sistem, MFA membantu mengurangi dampak dari insiden saat kata sandi bocor sehingga pelanggar tetap tidak dapat mengakses tanpa elemen tambahan lainnya.
Tantangan dalam Menerapkan MFA
Meskipun MFA memberikan tawaran tingkat keamanan yang lebih tinggi, penerapannya tidak selalu berjalan mulus. Dalam kenyataannya, terdapat sejumlah kendala yang biasa dihadapi oleh perusahaan, baik dari pengguna maupun kesiapan sistem yang ada.
Beberapa kendala yang sering ditemui:
- Dianggap merepotkan oleh pengguna, langkah tambahan saat masuk terkadang membuat pengguna merasa bahwa akses menjadi lebih lambat, terutama bagi yang belum familiar.
- Risiko kehilangan perangkat verifikasi, jika ponsel atau alat autentikasi hilang, langkah-langkah pemulihan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menghambat aktifitas.
- Kesiapan sistem dan infrastruktur, tidak semua sistem warisan secara langsung mendukung MFA, sehingga diperlukan penyesuaian dari segi teknis.
- Potensi kesalahan pengguna, tanpa pengetahuan yang cukup, pengguna mungkin akan menyetujui permintaan MFA yang tidak biasa, seperti yang terjadi dalam kasus MFA Fatigue Attack.
- Tambahan biaya dan pengelolaan, penerapan MFA ditingkat perusahaan membutuhkan banyak pengeluaran, baik dalam hal teknologi maupun sumber daya TI.
Tips Menerapkan MFA
Agar penerapan MFA memberikan hasil yang maksimal, pertimbangkan tips-tips berikut:
1. Pilih MFA yang Berbasis Token atau Aplikasi
Pilihan ini lebih aman dibandingkan dengan SMS, karena SMS mudah diserang melalui metode SIM Swap.
2. Aktifkan MFA di Semua Akun Penting
Mencakup email bisnis, portal berbasis cloud, sistem internal, serta alat kolaborasi.
3. Berikan Edukasi kepada Pengguna
Ajari tim untuk tidak menyetujui permintaan MFA yang tidak mereka inisiasi agar terhindar dari MFA Fatigue Attack.
4. Tambahkan Metode Pemulihan yang Aman
Siapkan kode pemulihan atau alternatif lain yang tetap aman namun tetap memudahkan saat perangkat hilang.
5. Integrasikan dengan Kebijakan Akses Lainnya
Seperti kontrol akses yang berbasis pada peran, pemantauan terhadap login yang mencurigakan, dan firewall untuk aplikasi.
Baca Juga: MFA Terbaik untuk Perusahaan: Lapisan Keamanan Ganda yang Efektif
Kesimpulan
Apa itu MFA? – Singkatnya, MFA atau Multifactor Authentication adalah langkah penting dalam memperkuat keamanan digital perusahaan. Dengan menggabungkan lebih dari satu faktor autentikasi, organisasi dapat melindungi data sensitif sekaligus meningkatkan kepercayaan pelanggan. Dengan demikian, sistem menjadi lebih aman
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa membaca penjelasan dari AWS tentang MFA atau panduan lengkap dari Cisco mengenai MFA.
Dengan dukungan solusi inovatif seperti Adaptist Prime, organisasi dapat meningkatkan keamanan, efisiensi, sekaligus kualitas pengalaman pelanggan.
FAQ
Apakah MFA wajib untuk semua Bisnis?
Idealnya iya, terutama untuk bisnis yang mengelola data sensitif, finansial, atau layanan pelanggan besar.
Apakah MFA membuat login lebih sulit?
Awalnya mungkin terasa tambah langkah, tetapi implementasi modern seperti Push Notification justru bisa lebih cepat dari SMS.
Apakah MFA 100% aman?
Tidak semua sistem 100% aman, tetapi MFA secara drastis lebih mengurangi risiko dibandingkan hanya menggunakan password saja.



